Sabtu, 22 November 2014

MAKALAH AKROMEGALI

rezadarise.blogspot.com/makalahakromegali
BAB I

              PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Akromegali merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh kelebihan GH (growth hormone) / IGF-1 (insulin like growth factor-1) yang dapat mengganggu faal jantung dan pernapasan sehingga meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Penyebab kematian tersering pada akromegali adalah penyakit kardiovaskuler.
Apabila kelebihan GH terjadi setelah dewasa, dimana lempeng efisisnya sudah menutup maka yang terjadi adalah akromegali. Penyakit ini jarang sekali. Insiden pasien baru adalah 3 – 4 / 1 juta penduduk / tahun. Usia rata-rata pada saat ditegakkannya diagnosis akromegali adalah 40 – 45 tahun.
Timbulnya gambaran klinis berlangsung perlahan-lahan dimana waktu rata-rata antara mulai keluhan sampai terdiagnosis berkisar sekitar 12 tahun. Gambaran klinis akromegali / gigantisme  dapat berupa akibat kelebihan GH / IGF-1 dan akibat massa tumor sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
a)      Apakah definisi Akromegali?
b)      Apa etiologi dari Akromegali?
c)      Bagiamana patofisiologi Akromegali?
d)     Apa saja tanda dan gejala Akromegali?
e)      Bagaimana penatalaksanaan Akromegali?
f)       Bagaimana asuhan keperawatan pasien dengan Akromegali?
g)      Apa pemeriksaan penunjang untuk penderita Akromegali?

1.3 Tujuan umum
Secara umum, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sistem Endokrin.

1.4 Tujuan Khusus
1.      Mengetahui Pengertian dari  kelainan Akromegali.
2.      Mengetahui etiologi dari Akromegali.
3.      Mengetahui tanda dan gejala dari Akromegali.
4.      Mengetahui patofisiologi dari kelainan Akromegali.
5.      Mengetahui  penatalaksanaan terhadap pasien kelainan Akromegali.
6.      Mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada pasien Akromegali
7.      Mengetahui Web Of Caution (WOC) dari Akromegali
8.      Memahami berbagai macam pemeriksaan penunjang pada penderita kelainan Akromegali.






                                                                                             























       BAB II
PEMBAHASAN

 2.1 Definisi
Akromegali merupakan kondisi klinis akibat dari sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan pada saat dewasa (Patrik Davey . 2003)
Akromegali adalah keadaan dimana tumor somatotrop hipofisis anterior mensekresi       sejumlah besar hormon pertumbuhan ketika dewasa. (Ganong F William. 1999)
Akromegali adalah keadaan setelah pertumbuhan somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.( Syaiffudin. 2006 )

2.2  Etiologi
Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofise jinak (adenoma). Dapat juga terjadi kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan hormon berlebihan (Price, 2005)

 2.3 Patofisiologi
Pada beberapa pasien dapat timbul akromegali sebagai respon terhadap neoplasia yang menyekresi GHRA ektopik. Pada pasien ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi GH.
Apabila tumor timbul sesudah dewasa, yakni setelah epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang, maka orang tersebut tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan ikat longgarnya masih terus tumbuh, dan tebal tulangnya masih terus tumbuh. Pembesaran ini terutama terlihat pada pada tulang-tulang kecil tangan ,kaki, dan pada tulang membranosa. Termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi, bagian bawah tulang rahang, karena pada masa dewasa muda pertumbuhan tulang-tulang ini tak berhenti. (sylvia:1218-1219)

2.4 Tanda dan Gejala
Ø  Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang.
Ø  Jaringan longgar memanjang
Ø  Kaki membesar
Ø  Jari-jari tangan membesar
Ø  Pembesaran sinus paranasalis
Ø  Pembesaran sinus frontalis
Ø  Bagian frontal menonjol
Ø  Pembesarah lidah
Ø  Kesulitan berbicara
Ø  Gigi jarang
Ø  Gambaran tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya membengkak
Ø  Rambut badan semakin kasar
Ø  Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa menyebabkan rahang menonjol (prognatisme)
Ø  Tulang rawan pada pita suara bisa menebal
Ø  Tulang rusuk menebal
Ø  Ditemukan nyeri sendi
Ø  Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu
Ø  gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya
Ø  Tumor hipofisa juga bisa menyebabkan sakit kepala hebat
Ø  Wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. (Ganong:403.,Sylvia:1218)

2.5 . Manifestasi Klinis
Ø Pelepasan hormon pertumbuhan yang berlebihan mulai terjadi usia 30-50 tahun. Karena itu tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang.
Ø  Gambaran tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya membesar, sehingga biasanya selama bertahun-tahun tidak disadari oleh penderitanya.
Ø  Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit. Hal itu disebabkan karena adanya kelenjar sebasea dan kelenjar keringat didalam kulit membesar yang dapat menyebabkan keringat berlebihan dan bau badan yang menyengat.
Ø  Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa menyebabkan rahang menonjol (prognatisme).
Ø  Tulang rawan pada pita suara menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak.
Ø  Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut.
Ø  Ditemukan nyeri sendi.
Ø  Gangguan dan kelemahan tungkai dan lengannya karena jaringan yang membesar dapat menekan persyarafan.
Ø Gangguan penglihatan karena adanya saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak tertekan sehingga penglihatan terganggu terutama pada lapang pandang sebelah luar.
Ø  Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit kepala hebat.

 2.6 Penatalaksanaan
           
Tujuan pengobatan adalah:
Ø  Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau IGF1/SM-C
Ø  Memperkecil tumor atau menstabilkan besarnya tumor
Ø  Menormalkan fungsi hipofisis
Ø  Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran tumor.
Dalam hal ini dikenal 3 macam terapi, yaitu:
1.    Terapi pembedahan
Terapi pembedahan adalah cara pengobatan utama. Dikenal 2 macam pembedahan tergantung dari besarnya tumor yaitu:
  1. Bedah makro dengan melakukan pembedahan pada batok kepala (TC atau Trans Cranial)
  2. Bedah mikro (TESH/ Trans Ethmoid Sphenoid Hypophysectomy). Cara terakhir TESH ini dilakukan dengan cara pembedahan melalui sudut antara celah intra orbita dan jembatan hidung antara kedua mata untuk mencapai tumor hipofisis.
2.      Terapi radiasi
Tindakan radiasi dapat dilaksanakan dalam 2 cara, yaitu:
  1. Radiasi secara konversional (Conventinal High Voltage Radiation, 45 69 4500 RAD)
  2. Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High Energy Particles Radiation, 150 69 15000 RAD)


3. Terapi medikamentosa
a.   Agosis dopamine
Pada orang normal dopamine atau agosis dopamine dapat meningkatkan kadar HP tetapi tidak demikian halnya pada pasien akromegali. Pada akromegali dopamine ataupun agosis dopamine menurunkan kadar HP dalam darah.
Contoh agosis dopamine:
1.      Brokriptin
Dianjurkan memberikan dosis 2,5 mg sesudah makan malam, dan dinaikkan secara berkala 2,5 mg setiap 2-4 hari. Perbaikan klinis yang dicapai antara lain adalah:
• Ukuran tangan dan jari mengecil, serta
• Terjadi perbaikan gangguan toleransi glukosa
Efek samping yang terjadi adalah vaso spasme digital, hipotensi ortostatik, sesak nafas ringan, nausea, konstipasi, dll.
2.      Ocreotide (Long Acting Somatostatin Analogue)
Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis rata-rata adalah 100-200 mikrogram diberikan setiap 8 jam.
Perbaikan klinis yang dicapai:
Ø  Menurunkan kadar HP menjadi dibawah 5 mikrogram/ 1 pada 50 kasus
Ø  Menormalkan kadar IGF1/ SM-C pada 50% kasus
Ø  Penyusunan tumor
Ø  Efek samping: ringan dan mempunyai sifat sementara yaitu nyeri local/ di daerah suntikan dan k




     BAB III
     PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Akromegali merupakan kondisi klinis akibat dari sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan pada saat dewasa (Patrik Davey . 2003)
Akromegali adalah keadaan dimana tumor somatotrop hipofisis anterior mensekresi       sejumlah besar hormon pertumbuhan ketika dewasa. (Ganong F William. 1999)Akromegali adalah keadaan setelah pertumbuhan somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.( Syaiffudin. 2006 )Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofise jinak (adenoma). Dapat juga terjadi kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan hormon berlebihan (Price, 2005)Pada beberapa pasien dapat timbul akromegali sebagai respon terhadap neoplasia yang menyekresi GHRA ektopik. Pada pasien ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi GH.Apabila tumor timbul sesudah dewasa, yakni setelah epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang, maka orang tersebut tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan ikat longgarnya masih terus tumbuh, dan tebal tulangnya masih terus tumbuh. Pembesaran ini terutama terlihat pada pada tulang-tulang kecil tangan ,kaki, dan pada tulang membranosa. Termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi, bagian bawah tulang rahang, karena pada masa dewasa muda pertumbuhan tulang-tulang ini tak berhenti. (sylvia:1218-1219)



DAFTAR PUSTAKA

  Stuart, Gw. and Sundeen S.J (1995). Perbandingan AKROMEGALI, Depresi dan Demensia.St.louis: Mosby year book

2 komentar:

  1. terimakasih untuk informasi askep tentang penyakit akromegalinya, namun alangkah baiknya kalau disertakan pohon masalahnya juga.

    BalasHapus