BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metabolisme adalah segala proses
reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel
satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan;
sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses
ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya
untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis
(anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam
sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang
penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau
detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi
senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Air
merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat
berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada
bayi usia < 1 tahuncairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada
bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75 % .
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan air?
2.
Apa yang dimaksud dengan mineral?
C. Tujuan
Masalah
1.
Mengetahui apa yang definisi air dan kegunaannya.
2.
Mengetahui apa yang definisi mineral dan kegunaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metabolisme
Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan
netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi disosiasi makro molekul.
Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua
reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara umum air berfungsi
sebagai bahan pelarut dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses
metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi, penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama
protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi juga untuk mengangkut sisa
metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut nutrisi ke seluruh
tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan
kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh melalui air kencing,
bersama feses, keringat, dan berupa uap air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam
tubuh dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total
a.
Cairan ekstraseluler :
Plasma terdapat di dalam darah
Cairan interstitiel. Menggenangi sel
dalam jaringan. Plasma dan cairan
interstitiel saling bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi,
prosesnya adalah fisikokimia
Cairan pada jaringan ikat padat,
tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air & elektrolit lambat.
Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
b.
Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler.
Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati,
empedu, dll.
- Asupan & Hilangnya air tubuh à
keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan terjadi dehirasi dan
overhidrasi
- Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung
air) & air metabolik (air yang yang dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal
dari proses katabolisme)
c . Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air
2.500 ml/hari, air minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air
metabolik (air yang dihasilkan metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju
metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada aktifitas fisik
seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan
terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan
cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di
dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar
sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki
permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Body’s Water) tubuh manusia terdapat
di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan
ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian
akan terdistribusi kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial
(ISF) dan cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen
cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial)
dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2
kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan Ekstrasellular) ini sangat
bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam kedua
kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini
memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua kompartemen
juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit
cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein. Protein plasma
berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai pengangkut
albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah.
Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik
dikarenakan ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1 .
Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air
tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik
pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K
= tulang punggug cairan intrsaseluler
2 .
Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara
darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari kompartemen yg
satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3 .
Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan
distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4 .
Senyawa organik lain
B. Metabolisme
Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang,
besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di
samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam
cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan
keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran
sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada
100 mg/hari.
Mineral Makromolekul
a.
Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi
(3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium yang
diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorpsi dibawa
oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke
lairan darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi,
dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon
aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun.
Aldosteron merangsang gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam keadaan
normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium
yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan
rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat
di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion
natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF)
dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada
pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu
± 3 mmol/L.
b.
Metabolisme Fosfor (P)
Fosfor dapat diabsorpsi secara
efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas
dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari air susu ibu
sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh
enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif
dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. sebagian
besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau
sebagai fosfolipida. Kdar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormon kalsitonin.
Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah
fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang
dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam
fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia tidak dapat dihidrolisis, oleh
karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++,
Mg++ , asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung alumunium, karena
membentuk garam yang tidak larut air
c .
Metabolisme Kalsium (Ca)
Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat –
kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.
d .
Metabolisme Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua
paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraseluler. Magnesium di dalam
alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam
tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam
darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua
sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-rekasi biologi termasuk
reaksi-rekasi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipd,
protein dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan
gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler
magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontrak, atot, dan pembekuan darah.
Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang
kontraksi otot, sedangkan magnesium mancegah. Kalsium menyebabkan ketegangan
saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di
dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion
bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui
urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya
di jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang,
coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya Mg dari tubuh. Kekurangan
Mg timbulkan gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 – 700 mg/hari.
e .
Metabolisme Kalium (K)
Kation utama didalam
cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase, keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan
positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan
konsentrasi ±150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di
dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi
ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan
konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan
sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung
terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle
mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai
fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama
dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi
saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium
juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap
kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin
serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam
usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urin,
selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengabsorpsi kembali, dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.
Mineral
Mikromolekul
a .
Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :
Diangkut
sebagai transferin;
disimpan
sebagai feritin atau hemosiderin;
hilang pada
sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5
gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di
dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh,
sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai
reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam
penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi dibebaskan dari ikatan
organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi
mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya
HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam
makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum)
dengan bantuan alat angkut-protein khusus.
b .
Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di
tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan pada tanaman. Flour
merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka secara
alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara
kimiawi dalam bentuk flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan
elemen, dan keberadaannya merupakan 0,016-0,09 % dari tanah yang di permukaan.
Di daerah pegunungan, kandungan flour dalam tanah relative rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi
dengan meningkatkan daya tahan email, remineralisasi lesi-lesi karies dini dan
sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan tulang ( fluoroapatit ) dan
gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai
dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan jaringan, akan menyatu dengan kristal
apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah klasifikasi gigi selesai, tapi
sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan email yang
berkontak dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup,
email terus menyerap fluor dari lingkungan sekitarnya. Pada saat ini penyerapan
fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email tersebut sehat atau
tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah menyebabkannya lebih porus
karena larutnya substansi interprismata. Meningkatnya keporusan email akan
memudahkan difusi dan penyerapan flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya
juga akan menyerap fluor lebih banyak daripada email yang telah matang.
c .
Metabolisme Yodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004% dari berat
badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang
digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin tetraiodotionin (T4), dan
triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam
bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan
konsumsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat
protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya
berada dalam kelenjar tiroid. Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan
untuk memelihara transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini
diatur oleh hormon yang merangsang tiroid dan hormon Tirotrofin yang
dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh darah ke sel-sel sasaran dan
hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati tirkosin dipecah dan bila diperlukan
yodium kembali digunakan. Iodium disimpan didalam tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan
makanan à dikonversi
menjadi I- ( mudah diserap ) à bergabung
dengan pool iodide intra / ekstraseluler à iodium ke kelenjar tiroid untuk
disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari
tiroglobulin.
Hormon yang
Mengatur Metabolisme Air dan Mineral
Hormon yang berhubungan dengan metabolisme
air dan mineral yaitu hormon paratiroid dan hormon kalsitonin.
a .
Hormon paratiroid
Berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri
dari empat kelenjar kecil, terletak bilateral pd ujung atas dan bawah kelenjar
tiroid. Hormon paratiroid merupakan rantai polipeptida tunggal yang terdiri
dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama merupakan bagian yang penting karena
menentukan aktivitas biologisnya. Hormon paratiroid disintesis dalam kelenjar
paratiroid.
Parathormon (PTH) berfungsi untuk mengatur
kadar Ca2+ (kalsium) dalam darah, menurunkan kadar (PO4)3+ dalam darah dan
mengendalikan pembentukan tulang.
Bila terjadi kekurangan hormon ini
akan menyebabkan: (1). kretinisme pada masa pertumbuhan. (2). miksodema bila
terjadi pada masa dewasa dan (3). batu ginjal dalam pelvis renalis atau rongga
ginjal. Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan morbus
basedowi dengan ciri – ciri meningkatnya metabolisme tubuh, meningkatnya denyut
jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit meningkatkan berat badan, emosional,
mata melebar, lidah terjulur keluar, frekuensi buang air besar meningkat.
Kejang otot atau tetani.
b .
Hormon Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg
berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik. Hormon polipeptida ini terdiri dari
residu 32 asam amino yg membentuk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis
kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca2+ plasma, bila kadar ion ini tinggi
maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya. Metabolisme kalsitonin manusia
terjadi di ginjal.
Kalsitonin berfungsi untuk menurunkan kadar
Ca2+ dalam darah, menurunkan resorpsi tulang dengan menghambat aktivitas
osteoklas dan menghambat absorpsi kalsium di usus halus. Penghambatan langsung kalsitonin
terhadap resopsi tulang oleh sel – sel osteoklas dan osteosit dapat
mengakibatkan efek hipokalsemik dan efek hipofosfatemik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Air adalah
komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orangdewasa kurang
lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3 bagian berada
di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 60 % berat badan tubuh adalah
: a.Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan b.Cairan ekstrasel
(CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intravaskuler (plasma) 5 %
dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat badan.
Elektrolit utama a.Dari CES : Natrium (N = 135 – 147 mEq/liter), Klorida
(N = 100 – 106 mEq/liter) b.Dari CIS : Kalium (N = 3,5 – 5,5 mEq/liter),
Phospat (N = 3 – 4,5 mg/liter) Cairan dan elektrolit merupakan factor yang
dominan dalam menjalankan fungsi tubuh.
B.
Saran
Diharapkan
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembacanya, penulis
berharap dengan adanya makalah ini mengenai ini kita dapat memahami dan mampu
membangun dan dapat menghasilkan suatu asuhan keperawatan yang bernilai tinggi.
Serta untuk menambah wawasan pembaca dapat membaca reverensi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1 . Combs, Gerald F. 1991. The Vitamins : Fundamental Aspect in Nutrition and
Health. New York : Cambridge University Press
2 . Lehningher, Albert L. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama
3 . Purnomo, dkk. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA/M. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar